Senin, 02 Januari 2012

mengarang dan karangan


 1.Pengertian Mengarang dan Karangan
Mengarang berarti menyusun atau merangkai. makna kata merangkai mula-mula terbatas pada pekerjaan yang berhubungan dengan benda konkret. Sejalan dengan perkembangan zaman maka timbullah istilah merangkai kata , merangkai kalimat dan muncullah kegiatan mengarang ,dimana kegiatan ini membutuhkan daya imajinasi penulis dalam menuliskan karya atau tulisan yang akan dibuatnya. Sebenarnya kegiatan mengarang ini tidak harus tertulis. Seperti halnya berkomunikasi, kegiatan mengarang juga menggunakan bahasa sebagai mediumnya, misalnya dalam sebuah diskusi atau berpidato secara serta merta (impromtu) si pembicara sebetulnya “bekerja keras” memfokuskan diri sambil memikirkan susunan kata , pilihan kata, pada saat akan berbiacara.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah pekerjaan merangkai kata, kalimat, dan alinea untuk menjabarkan dan mengulas topik guna memperoleh hasil akhir berupa karangan.  Menurut pendapat Widyamartaya dan Sudiati (1997:77) , mengarang adalah “keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan penyampaian melalui bahasa tertulis kepada pembaca.
2. Penggolongan Karangan Menurut Bobot Isinya
2.1  Karangan Ilmiah , Semilmiah , dan Nonilmiah
Karangan terbagi atas tiga jenis yaitu :
a)      Karangan ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi/pendapat yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis, dan sintetis-analitis.  Contoh: laporan, skripsi, tesis, dan disertasi .
b)      Karangan semiilmiah adalah tulisan yang berisi informasi faktual yang diungkapkan dengan bahasa semiformal , namun tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Contoh: artikel, editorial, opini , tips, reportase.
c)      Karangan nonilmiah adalah tulisan yang berisi informasi yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang tidak terikat pada aturan baku. Contoh: puisi, dongeng, cerpen, hikayat, roman dan naskah drama.
 2.2  Ciri Karangan Ilmiah dan Semiilmiah
             Ciri karangan ilmiah :
1.      Merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif) berarti penelitian yang faktanya sesuai dengan objek yang diteliti.
2.      Bersifat metodis dan sistematis. Maksudnya, pembahasan masalah menggunakan metode atau cara tertentu dengan langkah yang teratur (sistematis).
3.      Pembahasan tulisan ilmiah menggunakan laras ilmiah yang bersifat lugas agar tidak menimbulkan makna ganda (ambigu).

Dalam kegiatan mengarang ini penulis harus benar-benar berhati-hati menggunakan bahasa dalam penulisan, seperti yang dikatakan oleh seorang pakar penulisan ilmiah Jujun Suriasumantri (1986:58) bahwa penulis ilmiah harus menggunakan bahasa yangb baik dan benar. Sebuah kalimat yang tidak bisa diidentifikasikan mana yang merupakan predikat serta hubungan apa yang terkait antara subjek dan predikat kemungkinan besar akan merupakan informasi yang tidak jelas. 
Pakar lain Surakhmat (1979:1)  mengatakan bahwa “ bahasa adalah medium terpenting di dalam karangan”.  Jadi, perlu kita sadari betapa pentingnya menguasai keterampilan berbahasa dalam mengarang.
3. Penggolongan Karangan Menurut Cara Penyajian dan Tujuan          Penyampaiannya
Karangan merupakan hasil penjabaran suatu gagasan secara resmi dan teratur tentang suatu pokok bahasan. Dalam praktiknya karangan murni yang dapat berdiri sendiri sebagai karangan yang lengkap adalah narasi, eksposisi dan persuasi, sedangkan deskripsi dan argumentasi hanya sebagai pelengkap dari karangan lain. Dari keterangan diatas dapat kita ketahui bahwa ada tiga jenis karangan yang utuh berdiri sendiri yaitu narasi, eksposisi, dan persuasi. Pada umumnya, karangan ilmiah berbentuk argumentasi dengan bantuan deskripsi sebagai bantuan. Untuk itu seorang penulis perlu mengetahui ciri setiap jenis karangan.  Berdasarkan cara penyajian dan tujuan penyampaiannya, karangan terbagi atas enam jenis, yaitu :
1.            Karangan Deskripsi
Merupakan bentuk tulisan yang bertujuan memperluas pengetahuan dan pengalaman pembaca dengan melukiskan objek yang sebenarnya. Penulis harus sangggup mengembangkan suatu objek dengan merangkai kata-kata yang penuh arti sehingga pembaca seolah-olah melihat,merasakan dan menikmati objek tersebut karena karangan ini lebih menonjolkan aspek pelukisan tentang sesuatu benda ataupun suatu hal. Untuk itu diperlukan beberapa pendekatan , yaitu:
a.      Pendekatan Realistis adalah pendekatan yang berdasarkan realita / sesuai dengan keadaan yng sebenarnya.
b.      Pendekatan Impresionistis adalah pendekatan yang menggambarkan sesuatu secara subjektif.

2.      Karangan Narasi
Berasal dari (narration= bercerita) adalah suatu bentuk tulisan yang berusaha menciptakan, mengisahkan, merangkaikan tindak tanduk perbuatan manusia dalam suatu peristiwa secara kronologis. Karangan ini memiliki dua sifat, yaitu (1) narasi ekspositoris/narasi faktual adalah narasi yang memberi informasi kepada pembaca agar pengetahuannya bertambah, dan (2) narasi sugesti /narasi berplot adalah narasi yang menimbulkan daya khayal pembaca.
3.      Karangan Eksposisi
Kata eksposisi berasal dari bahasa Inggris “exposition” berarti membuka atau memulai. Karangan jenis ini bertujuan untuk memberi tahu, mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu.  Masalah yang dipublikasikan terutama adalah pemberitahuan atau informasi, contohnya dalam media massa berita diexpose atau dipaparkan dengan tujuan memperluas pengetahuan pembaca.
4.      Karangan Argumentasi
Bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar menerima atau mengambil suatu sikap dan tingkah laku tertentu. Karangan ini memiliki ciri sebagai berikut:
a.      Mengemukakan alasan dengan tujuan mempengaruhi pembaca
b.      Memecahkan suatu masalah
c.       Mendiskusikan suatu persoalan tanpa perlu mencapai penyelesaian
5.      Karangan Persuasi
Dalam bahasa inggris kata to persuade berarti membujuk atau meyakinkan. Jadi,karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan membuat pembaca merasa yakin, percaya dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan baik itu berupa fakta,pendapat/gagasan seseorang. Fakta-fakta yang relevan dan jelas harus diuraikan sedemikian rupa sehingga dapat meyakinkan pembaca. Dilihat dari segi medan pemakainya,karangan persuasi terbagi atas empat macam, yaitu:    
a. Persuasi politik
Sering digunakan dalam bidang politik dan kenegaraan. Para ahli politik menggunakan persuasi ini untuk kepentingan politik dan negara.
b.Persuasi pendidikan
Digunakan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pendidikan. Misalnya, seorang guru menggunakan persuasi ini untuk mempengaruhi anak didiknya supaya giat belajar.
c.Persuasi advertensi
Advertensi atau sering dikenal dengan istilah iklan atau jasa. Melalui persuasi ini diharapkan kepada pembaca bisa mengenali,mengetahui serta ingin memiliki suatu barang atau jasa yang ditawarkan.
d.Persuasi propaganda
Persuasi ini sering dipakai dalam kegiatan kampanye  agar tujuan pembaca dan pendengar menuruti ajakan dari kampanye tersebut.
6.      karangan campuran
karangan jenis ini lebih di kenal dengan karangan kombinasi. Isinya dapat merupakan gabungan eksposisi dan deskripsi atau eksposisi dengan argumentasi.

1 komentar:

  1. Apakah mengarang itu mengada-ada cerita berupa rangkaian kata dan kalimat. Tolong bantuan jawaban Anda.

    BalasHapus